Cari Blog Ini

Jumat, 09 Mei 2025

LAGU RAHMAT BAPA BERCAHAYA

Penerbitmajas.com - Lagu Rahmat Bapa Bercahaya merupakan lagu rohani gerejawi yang dipakai di Lagu Sion. Lagu Sion adalah buku lagu yang dipakai Gereja Advent.

Terkait:
Pengantar Sekolah Sabat

Bernama lengkap Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, gereja Advent Bojonegoro menyanyikan lagu ini pada pembukaan acara Sekolah Sabat Sabtu, 10 Mei 2025. (EV)

BAPAK KHOTBAH







Penerbitmajas.com - Bapak adalah anggota pertama Gereja Advent Bojonegoro yang dibaptis pada 1967. Baptisan ini hasil Ceramah (sekarang dikenal sebagai KKR/Khotbah Kebangunan Rohani) di Gedung PAKRI Jalan Kartini Bojonegoro. Baptisan hasil Ceramah dilakukan di pemandian Dander (kemudian dikenal sebagai Taman Tirta Dander). 

Ketemu Tidak Sengaja





Penerbitmajas.com - Ketika aku dan Mas Yo di Babat lewat Jalan Perintis di belokan menuju soto bawah cincim baru, tidak sengaja berpapasan dengan Bu Luluk. Saling tegur sapa, Bu Luluk meminta kami mampir ke rumah. 

Terkait:

Kami ke rumah Bu Luluk setelah lama tidak jumpa. Bu Luluk cerita ke saya kalau buliknya punya toko roti Citra langganan mama saya, jadi sedikit nostalgia bersama Bu Luluk. 

Ternyata adik Bu Luluk teman saya satu angkatan. Kami sempat ketemu, tetapi sama-sama lupa.

Tidak terasa sudah lama kami bicara. Kami pamit pulang dan dibawakan cemilan. (Vitta)

MASALAH UTAMANYA BELUM LAHIR BARU


Penerbitmajas.com - Seorang anggota gereja lokalmu mungkin suatu hari meneleponmu. Katanya, “Bagaimana caranya pendeta setiap hari gemetar. Itu lho yang penting.... Karena dia sudah merusak gereja kita.” Anggota gereja itu tidak terima gerejanya dirusak orang yang seharusnya jadi gembala gereja itu.

DALANG VS PENONTON




Penerbitmajas.com - Penonton pertunjukan wayang tidak pakem semakin menjadi-jadi kemarahannya. Dalam berbagai sikap antara kemarahan, ketegangan, bisa muncul perilaku dan ucapan yang mencairkan suasana.

Tetapi kemarahan terhadap pengrusakan pakem oleh dalang tidak dapat dialihkan pada ice breaker semacam itu. 


Rasionalisme sifat baik para tokoh putih dan empirisisme mereka dibuat menjadi tidak bermoral jelas saling bentrok. Bentrokan dunia ide itu menjadi masalah pada penerimaan penonton terhadap ajaran dalang. Penonton terkoyak cipta, rasa, karsanya. (Yonathan)

SOTO, BAPTIS ULANG, DAN KESOMBONGAN




Penerbitmajas.com - Soto Lamongan pojok Jalan Kertajaya XI menjadi langgananku waktu kuliah tinggal di Gang XID, ikut bulik dan mbahku. Oh begini ya rasa soto Lamongan. Beda dengan soto Bojonegoro yang dihidangkan ibuku setiap kebaktian rumah tangga gereja di rumah kami. 

Terkait:

Aku tak bicara tentang beda kedua jenis soto ini. Aku mau bicara tentang tafsir Alkitab sesuai konteks dan tidak sesuai konteks. Analog dengan kedua jenis soto itu,  sama-sama soto beda rasa, sama-sama tafsir Alkitab beda rasa. 

Tempo hari aku bahas tentang Roma pasal 6 dan Kisah Para Rasul pasal 19, yang jelas-jelas menyatakan baptisan konversi yaitu baptisan Roh bukan baptisan Yohanes itu hanya sekali, tidak ada baptis ulang. Sebagaimana Tuhan Yesus mati hanya sekali untuk kita, kita pun dibaptis hanya sekali bersama kematian Yesus. 

Konteksnya jelas untuk orang yang tidak pernah meninggalkan iman kepada Tuhan Yesus yang sudah dibaptis dalam nama Bapa-Putra-Roh Kudus. 

Di Alkitab tidak disebut umur orang yang sudah dibaptis itu. Anak atau sudah dewasa. Lalu orang menafsirkannya sesuai pendapatnya sehingga muncul pro-kontra baptisan anak. Padahal di Alkitab tidak disebut umur dan kelompok usia dan kedewasaan orang ini. 

Lalu soal orang yang bilang baptis ulang tidak ada, dikonotasikan orang itu sombong tidak mengakui dosa-dosanya. Padahal Paulus saja mengaku berdosa dan lemah sehingga butuh pertobatan terus-menerus.

Aku juga sudah bilang, repentance pertobatan terus-menerus itu harus kita lakukan. Karena setiap umat percaya pun karena masih bertubuh daging juga masih dapat bertindak dosa.

Paulus menulis pertobatan dengan rendah itu untuk mengingatkan kita. Maka kita melakukan pertobatan dengan rendah hati itu juga punya konteks, dan itu kita lakukan secara pribadi.

Kalau dua konteks itu dicampur, orang yang menolak baptis ulang pun dapat dihujat sebagai sombong.

Walah. Bertobat setiap hari itu harus dan tindakan pribadi. Tidak ada baptis ulang itu soal ajaran Alkitab.

Selama tidak meninggalkan Yesus, berbuat salah dan mohon ampun kepada Yesus ya cukup dengan pertobatan pribadi. Jadi jangan mempermainkan baptisan.

Lalu dibilang orang sudah berdosa besar kok tidak mau baptis ulang. Lah lah lah, bagi orang yang paham Alkitab, dosa besar atau kecil itu tidak ada bedanya. Sama-sama dosa. Bukti bahwa kita tidak dapat menuruti perintah hukum/taurat Allah. Melihat ART cewek lalu inginkannya tidak kurang bejat dari zinah dengan artis top.

Selama kita tidak menyangkal Roh Kudus yaitu meninggalkan Tuhan Yesus, maka kita harus bertobat terus-menerus. 

Di pertobatan itu, dengan sungguh-sungguh, berarti bersifat rendah hati. 

Jangan permainkan Allah dengan tafsiranmu sendiri. Tulisan ini jelek-jelek begini ditulis dengan rendah hati dan penerangan Roh Kudus karena dapat ditunjukkan dasar-dasar Alkitabnya sesuai konteks.

Jadi kalau mau berpendapat, cukup dasar pendapatmu dari ayat Alkitab. Tidak perlu mengutip pendapat nabi-nabi di luar Alkitab. Ia bisa jadi kelihatan suci dan benar. Tapi kau ingat bahwa setan pun dapat menyamar sebagai malaikat terang. (Yonathan)

MUKBANG SOTO LAMONGAN


Penerbitmajas.com - Di Babat, soto Lamongan sangat terkenal. Ada ciri khasnya sebagai soto Lamongan, namun menurut banyak orang ada soto yang sesungguhnya ciri khas Surabaya-Madura. Bedanya terletak pada racikan bumbunya. 


Selain itu soto Lamongan tidak ada kubisnya. Sehingga karena orang tidak suka kubis, ia ganti alternatifnya. Sotonya diberi soun. Dan orang menerima. Maka jadilah sotonya disenangi orang, dan tetap disebut Soto Lamongan. 

Maka sedaplah mukbang di warung soto Lamongan di bawah jembatan cincim baru Babat Lamongan ini.