Rabu, 20 Januari 2021

LUKISAN TAK BERBINGKAI 3


Hary menggambar sampai pagi. Ia sangat tahan melakukannya, berbeda dengan jika ia harus belajar pelajaran sekolah. Cepat ngantuk. Sedang kalau melukis begini, energinya sungguhlah berlipat-lipat! Sampai-sampai Bapak harus menemaninya dalam malam gelap itu sampai pagi hari. Rupa-rupanya Bapak tidak mau jika Hary yang kelas 6 SD harus sendiri dalam malam yang sepi seorang diri di ruang tengah rumah. Yang Hary gambar adalah air terjun, pemandangan yang sudah ada di lukisan pada dinding rumah. Tepatnya, ia mencontohnya.
Sangat membekas dalam ingatan Hary bagaimana guru kelasnya Pak Marem memberi contoh menggambar di papan tulis. Hary dan teman-teman sekelas pun berlomba-lomba menggambar secara terbaik. Paling mengesankan baginya bila mereka diajak menggambar langsung di ruang terbuka. Taman Kabupaten merupakan tempat asri dan teduh yang memberi ilham bagi mereka dalam membidik obyek alam, bunga-bunga, pohon taman, patung kijang, mereka pindahkan ke kertas gambar. Buku gambar ukuran A5 menjadi berisi halaman demi halamannya. Lukisan anak SD, mereka, sudah menunjukkan bakat yang mereka miliki. Ifo, Dyanise, Ryoso, mereka adalah saingan-saingan Hary dalam hal melukis.
Ifo pandai melukis gambar pahlawan. Dengan teknik hitam-putih memakai konte hitam gambarnya tampak hidup. Tak mengherankan ternyata di rumah ia punya kakak yang ahli melukis dan punya kios persewaan komik yang memberi atmosfir referensi gambar begitu kaya. 
Dyanise punya kelebihan dalam hal alat pendukung. Saat melukis on the spot  di taman kabupaten, ia memakai keker, teleskop, lensa pembesar jarak jauh guna memandang obyek dedaunan sehingga bentuk dan warnanya secara persis dapat dipindahkan ke atas kertas menjadi gambar berwujud sangat nyata.
Ryoso merupakan pesaing Hary yang ketat bertarung sampai SMP, karena ia selalu sekelas dengan Hary, sehingga Hary tahu perkembangan teknik melukis Ryoso yang kaya dengan referensi-referensi buku-buku bergambar yang begitu banyak dikoleksinya.