Sabtu, 22 November 2025

Bojonegoro Bergerak: Edukasi HIV/AIDS Gencar Disuarakan


BOJONEGORO, Penerbitmajas.com
- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menunjukkan komitmen serius dalam menjaga kesehatan masyarakat, khususnya terkait layanan dan pencegahan HIV/AIDS.

Sebagai upaya masif dalam mengawal isu kesehatan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro. Keduanya menggelar talkshow interaktif di Radio Malowopati FM 95.8 MHz, dalam program andalan SAPA! (Selamat Pagi Bojonegoro), pada Jumat (21/11/2025).

Talkshow yang mengusung tema "Bersama Hadapi Perubahan Jaga Keberlanjutan Layanan HIV" ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik.

Angka Kasus yang Mengkhawatirkan

Dalam perbincangan yang dipandu oleh penyiar Lia Yunita, Suharto, Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV AIDS (KPA) Kabupaten Bojonegoro, memaparkan data yang memerlukan perhatian serius.

"Angka penularan HIV/AIDS di Bojonegoro masih tergolong tinggi. Sepanjang tahun 2025 saja, sudah tercatat 358 kasus. Mayoritas penderita berada pada usia produktif, yaitu 26 hingga 50 tahun," jelas Suharto.

Menyikapi data ini, KPA menekankan pentingnya edukasi yang lebih luas, terutama menyasar generasi muda. "Kami telah mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai stakeholder untuk bersama-sama membantu upaya pencegahan. Salah satu fokus utama kami adalah sosialisasi tentang pentingnya untuk tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah," tegasnya.

Melawan Stigma dan Diskriminasi

Isu penolakan dan stigma juga menjadi perhatian utama. Paiman, Sub Koordinator Pencegahan & Pengendalian Penyakit Dinkes Bojonegoro, mengungkapkan bahwa diskriminasi terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) masih sering terjadi, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Oleh karena itu, Dinkes Bojonegoro gencar mengedukasi masyarakat untuk menghilangkan stigma negatif tersebut.

"Kami ingin publik memahami bahwa penderita HIV/AIDS berhak untuk bersosialisasi dan hidup normal layaknya masyarakat biasa. Selain itu, kami terus berupaya meningkatkan kesadaran publik untuk melakukan tes HIV/AIDS secara rutin," ungkap Paiman.

Peringkat Kasus dan Lima Kunci Sehat

Paiman juga memaparkan posisi Bojonegoro dalam peta kasus HIV/AIDS secara nasional dan regional:

  • Dunia: Indonesia berada di peringkat ke-14.

  • Nasional: Jawa Timur menduduki peringkat kedua.

  • Provinsi: Bojonegoro menempati peringkat ke-11.

Secara statistik, kasus di Bojonegoro menunjukkan tren yang perlu diwaspadai: 417 kasus pada tahun 2024, dan 358 kasus tercatat hingga November 2025.

Sebagai penutup, Paiman menyampaikan Lima Pesan Kunci bagi ODHA dan masyarakat luas untuk menjaga kualitas hidup:

  1. Adaptif menghadapi perubahan.

  2. Tepat dosis, tepat waktu (terutama dalam pengobatan).

  3. Pengelolaan Gejala: Menjaga agar tidak muncul penyakit atau gejala lain yang dapat memperburuk kondisi HIV/AIDS.

  4. Menjaga Kesehatan Mental: Kondisi mental yang baik dapat membantu menekan perkembangan virus.

  5. Mengelola Gaya Hidup Sehat secara keseluruhan. (PM)

Tidak ada komentar: