Selasa, 23 Desember 2025

Revisionis

  • MDH merujuk pada Materialisme Dialektika Historis (atau Historical Materialism).
  • MDL merujuk pada Materialisme Dialektika Logika (atau kadang disebut juga Materialisme Dialektik saja, Dialectical Materialism).

​Penuduhan "revisionis" adalah hal yang umum dalam sejarah komunisme dan Marxisme-Leninisme, di mana istilah tersebut digunakan untuk mengecam mereka yang dianggap melunakkan atau mengubah prinsip-prinsip revolusioner murni.

​Ini menunjukkan bahwa MDH dan MDL adalah dua konsep filosofis dan ideologis utama dalam Marxisme-Leninisme yang prinsip-prinsipnya dianggap telah diubah atau dilunakkan oleh kaum "revisionis".

Konsep Kunci dalam Marxisme-Leninisme

  1. MDL (Materialisme Dialektika Logika / Materialisme Dialektik): Ini adalah dasar filosofis Marxisme yang melihat realitas (materi) sebagai hal yang mendasar, dan perubahannya didorong oleh kontradiksi internal (dialektika).
  2. MDH (Materialisme Dialektika Historis): Ini adalah penerapan MDL terhadap masyarakat dan sejarah. Ia berpendapat bahwa sejarah manusia didorong oleh kondisi material (basis ekonomi) dan perjuangan kelas.

Makna Penuduhan "Revisionis"

​Istilah "revisionis" adalah salah satu bentuk kecaman paling serius dalam Marxisme-Leninisme. Tuduhan ini ditujukan kepada siapa pun yang dianggap telah mengubah atau melunakkan prinsip-prinsip revolusioner, terutama yang bersumber dari MDH dan MDL.

​Secara umum, kaum "revisionis" dituduh melakukan perubahan di dua bidang utama:

1. Revisi terhadap Prinsip Revolusioner (MDH)

​Ini berfokus pada perubahan dalam pandangan tentang bagaimana komunisme dapat dicapai.

2. Revisi terhadap Prinsip Filosofis (MDL)

​Ini berfokus pada perubahan dalam doktrin filosofis atau pandangan dasar tentang realitas.

Sejarah komunisme dipenuhi dengan perpecahan di mana satu pihak mencap pihak lain sebagai revisionis.

  1. Revisionis Klasik (Bernsteinisme): Dipimpin oleh Eduard Bernstein pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Ia berpendapat bahwa kondisi kapitalisme telah berubah, dan sosialisme dapat dicapai melalui reformasi, bukan revolusi. Ini ditentang keras oleh Lenin dan Rosa Luxemburg.
  2. Revisionisme Modern (Uni Soviet vs. Tiongkok): Setelah kematian Stalin, terutama selama era Nikita Khrushchev di Uni Soviet, Tiongkok (di bawah Mao Zedong) dan Albania mencap Uni Soviet sebagai "revisionis" karena:
    • ​Mengadopsi konsep "koeksistensi damai" (mengurangi konflik dengan Barat).
    • ​Melonggarkan kontrol ekonomi, yang dianggap sebagai kembali ke kapitalisme.

Tidak ada komentar: