- MDH merujuk pada Materialisme Dialektika Historis (atau Historical Materialism).
- MDL merujuk pada Materialisme Dialektika Logika (atau kadang disebut juga Materialisme Dialektik saja, Dialectical Materialism).
Penuduhan "revisionis" adalah hal yang umum dalam sejarah komunisme dan Marxisme-Leninisme, di mana istilah tersebut digunakan untuk mengecam mereka yang dianggap melunakkan atau mengubah prinsip-prinsip revolusioner murni.
Ini menunjukkan bahwa MDH dan MDL adalah dua konsep filosofis dan ideologis utama dalam Marxisme-Leninisme yang prinsip-prinsipnya dianggap telah diubah atau dilunakkan oleh kaum "revisionis".
Konsep Kunci dalam Marxisme-Leninisme
- MDL (Materialisme Dialektika Logika / Materialisme Dialektik): Ini adalah dasar filosofis Marxisme yang melihat realitas (materi) sebagai hal yang mendasar, dan perubahannya didorong oleh kontradiksi internal (dialektika).
- MDH (Materialisme Dialektika Historis): Ini adalah penerapan MDL terhadap masyarakat dan sejarah. Ia berpendapat bahwa sejarah manusia didorong oleh kondisi material (basis ekonomi) dan perjuangan kelas.
Makna Penuduhan "Revisionis"
Istilah "revisionis" adalah salah satu bentuk kecaman paling serius dalam Marxisme-Leninisme. Tuduhan ini ditujukan kepada siapa pun yang dianggap telah mengubah atau melunakkan prinsip-prinsip revolusioner, terutama yang bersumber dari MDH dan MDL.
Secara umum, kaum "revisionis" dituduh melakukan perubahan di dua bidang utama:
1. Revisi terhadap Prinsip Revolusioner (MDH)
Ini berfokus pada perubahan dalam pandangan tentang bagaimana komunisme dapat dicapai.
2. Revisi terhadap Prinsip Filosofis (MDL)
Ini berfokus pada perubahan dalam doktrin filosofis atau pandangan dasar tentang realitas.
Sejarah komunisme dipenuhi dengan perpecahan di mana satu pihak mencap pihak lain sebagai revisionis.
- Revisionis Klasik (Bernsteinisme): Dipimpin oleh Eduard Bernstein pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Ia berpendapat bahwa kondisi kapitalisme telah berubah, dan sosialisme dapat dicapai melalui reformasi, bukan revolusi. Ini ditentang keras oleh Lenin dan Rosa Luxemburg.
-
Revisionisme Modern (Uni Soviet vs. Tiongkok): Setelah kematian Stalin, terutama selama era Nikita Khrushchev di Uni Soviet, Tiongkok (di bawah Mao Zedong) dan Albania mencap Uni Soviet sebagai "revisionis" karena:
- Mengadopsi konsep "koeksistensi damai" (mengurangi konflik dengan Barat).
- Melonggarkan kontrol ekonomi, yang dianggap sebagai kembali ke kapitalisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar