Istilah Materialisme, Dialektika, dan Logika (sering disingkat Madilog) secara spesifik merujuk pada pemikiran tokoh besar Indonesia, Tan Malaka. Namun, secara akar filosofis, konsep Materialisme Dialektis sendiri berasal dari tradisi Marxisme di Eropa.
Berikut adalah penjelasan mengenai para pencetusnya:
1. Tan Malaka (Pencetus Istilah "Madilog")
Dalam konteks sejarah intelektual Indonesia, Tan Malaka adalah sosok yang merumuskan sintesis unik dalam bukunya yang monumental berjudul MADILOG (1943).
Tujuan: Tan Malaka ingin mengubah cara berpikir rakyat Indonesia dari yang bersifat "mistik" atau "logika mistika" menjadi cara berpikir yang ilmiah, rasional, dan berbasis pada realitas materi.
Komponen: Ia menggabungkan tiga pilar (Materialisme, Dialektika, dan Logika) sebagai alat analisis untuk mencapai kemerdekaan dan kemajuan bangsa.
2. Karl Marx & Friedrich Engels (Akar Filosofis)
Secara internasional, konsep Materialisme Dialektika (Dialectical Materialism) dicetuskan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels pada abad ke-19.
Materialisme: Mereka mengambil dasar dari Ludwig Feuerbach, yang menyatakan bahwa dunia materi (kenyataan fisik) adalah primer, sedangkan pikiran/ide adalah hasil dari materi.
Dialektika: Mereka mengambil metode dialektika dari G.W.F. Hegel (Tesis-Antitesis-Sintesis). Namun, Marx "membalikkan" Hegel: jika bagi Hegel sejarah digerakkan oleh ide, bagi Marx sejarah digerakkan oleh pertentangan materi dan kelas sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar