Minggu, 23 November 2025

Visi Infrastruktur dan Ekonomi Digital Indonesia di Panggung Global


Singapura, Penerbitmajas.com
- Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo, memaparkan pencapaian signifikan pemerintahannya selama satu dekade terakhir dalam pidatonya di forum bergengsi Bloomberg New Economy Forum di Singapura, Jumat (21/11/2025). Fokus utama yang disoroti adalah pembangunan proyek infrastruktur dasar sebagai prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.

Dalam paparannya, Presiden Jokowi menekankan bahwa membangun perekonomian nasional yang kokoh—khususnya bagi 280 juta penduduk Indonesia—memerlukan proses yang fundamental, bukan jalan pintas.

"Perubahan memang tidak pernah mudah, tetapi perubahan itu perlu. Tanpa infrastruktur yang kuat, ekonomi tidak dapat tumbuh," tegas Presiden dalam bahasa Inggris.

Prioritas Pembangunan Fondasi Dasar

Pemerintahan memprioritaskan pembangunan fondasi dasar yang meliputi:

  • Pembangunan jalan raya dan jaringan konektivitas

  • Pengembangan pelabuhan dan bandara

  • Penyediaan pembangkit listrik

  • Perluasan jaringan digital

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menggarisbawahi kemajuan pesat dalam infrastruktur digital. Selama 10 tahun masa kepemimpinannya, Indonesia telah membangun pusat data, meluncurkan satelit baru, dan secara masif meningkatkan konektivitas di seluruh penjuru negeri.

Kunci menuju Ekonomi Cerdas

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur dan penetapan regulasi pendukung adalah tahapan krusial sebelum bertransisi penuh menuju ekonomi cerdas (smart economy).

  1. Infrastruktur sebagai Tulang Punggung: Infrastruktur yang solid berfungsi sebagai fondasi vital bagi konektivitas, arus data, dan integrasi teknologi. Ini adalah tulang punggung yang efektif menggerakkan ekonomi cerdas.

  2. Regulasi sebagai Pendorong Ekosistem: Regulasi yang tepat memperkuat dan mempercepat pertumbuhan ekosistem. Kebijakan ini mendorong inovasi, teknologi, dan kewirausahaan untuk berkembang secara simultan.

Ekosistem yang suportif ini telah melahirkan berbagai peluang baru, terbukti dengan berkembangnya startup unggulan Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, Halodoc, dan Traveloka.

Sebagai contoh nyata inklusivitas digital, Presiden Jokowi menyoroti sistem pembayaran QRIS Indonesia yang telah menjadikan transaksi digital mudah dan universal, memungkinkan pedagang kaki lima di desa kecil menggunakan sistem pembayaran yang sama dengan korporasi besar di Jakarta. (YR)

Tidak ada komentar: