Anoman Kontra Dosomuko
QRCBN : 62-1311-2513-483
Desain: Studio Syairupa
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 104 halaman
Sinopsis
Kisah epik ini menceritakan kembali perseteruan abadi antara kera putih nan sakti, Anoman , melawan raja raksasa angkara murka dari Alengka, Dosomuko (alias Rahwono).
Semua bermula dari aksi nekat Dosomuko yang menculik permaisuri Paduka Sri Romo, Dewi Sinto. Penculikan ini memicu kemarahan besar Sri Romo , dan kesetiaan Anoman, sebagai ajudan pribadinya (aspri), langsung diuji.
Anoman, kera putih putra Batara Bayu, memimpin pasukan wanara yang cekatan dan ganas. Ia ditugaskan mencari dan menyelamatkan Dewi Sinto yang disembunyikan dan dijaga ketat di istana Rahwono. Dalam upaya heroiknya, Anoman sempat tertangkap dan hendak dibakar, yang justru melahirkan peristiwa legendaris "Anoman Obong" (Anoman Terbakar). Dengan ekor yang menyala, ia membalaskan amukannya dengan membakar habis kota Alengka.
Kisah ini juga mengungkap seluk-beluk sang antagonis: Dosomuko, raksasa berkepala sepuluh , yang memiliki kecerdasan dan mental 10 kali lipat dari manusia biasa. Ia digambarkan memiliki nafsu playboy dan berwatak serakah serta angkara murka, bahkan berkhayal mesum tentang Dewi Sinto.
Akhirnya, perang tanding tak terhindarkan antara Sri Romo dan Dosomuko. Dosomuko yang buncit namun perkasa, kebal senjata, dengan kepala sepuluh dan 20 tangan, tewas setelah ditindih bukit dan dicabut oleh Anoman.
Setelah kemenangan ini, bahkan Dewi Sinto harus menjalani "Uji Api" untuk membuktikan kesuciannya kepada Sri Romo yang sempat ragu.
Sinopsis ini memuat kisah perjuangan, kesetiaan, dan pertempuran besar antara kebaikan dan kejahatan dalam epos Ramayana, yang diakhiri dengan gambaran sifat-sifat teladan dari Anoman dan akhir tragis Dosomuko.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar