Rabu, 17 September 2025

Misa Syukur HUT ke-44, Gereja Katolik Stasi Santa Maria Babat Lamongan Ajak Umat Tingkatkan Kualitas Iman


Babat Lamongan, Penerbitmajas.com -
Ratusan umat Katolik di Babat, Lamongan, berkumpul dalam misa syukur yang penuh hikmat dan sukacita untuk merayakan hari ulang tahun ke-44 Gereja Katolik Stasi Santa Maria Babat, pada Minggu, 7 September 2025. Misa ini dipimpin oleh Romo Antonius Sapta Widada, CM dan Romo Adrianus Aman, CM dari Paroki Bojonegoro, dan bertepatan dengan perayaan Hari Kitab Suci Nasional.

Dalam homilinya, Romo Adrianus Aman, CM menyoroti pentingnya Kitab Suci dalam kehidupan umat beriman. Ia mengingatkan bahwa terkadang umat terlena dan menjauh dari Kitab Suci karena kesibukan sehari-hari, meskipun Kitab Suci itu sendiri adalah sumber kekudusan. Romo Aman juga menganalogikan perjalanan Stasi Santa Maria Babat yang sudah menginjak usia 44 tahun sebagai "sudah punya anak dan akan punya cucu", yang berarti gereja ini terus berkembang dan berbuah.

Ia juga mengutip Kitab Mikha yang menceritakan tentang Betlehem, wilayah yang kecil, namun dari sana akan lahir seorang pemimpin dunia. Romo Aman menghubungkan kisah ini dengan Bunda Maria, sosok perempuan yang rendah hati namun menjadi patron iman yang kuat. Hal ini sejalan dengan nama pelindung Stasi Santa Maria Babat.

Romo Antonius Sapta Widada, CM, dalam sambutannya, mengucapkan selamat ulang tahun ke-44 dan memberikan penekanan khusus pada kualitas hidup menggereja. Ia menyampaikan bahwa yang terpenting bukanlah seberapa banyak jumlah umat, melainkan seberapa dalam kualitas iman mereka. "Bukan hanya jumlah umatnya yang kita banggakan, tetapi juga kualitasnya," ujarnya.

Ia menekankan bahwa meski jumlah umat, khususnya pembaptisan, cenderung menurun dibandingkan masa-masa awal, Stasi Santa Maria Babat diharapkan bisa menjadi tempat di mana persekutuan umat terus bertumbuh dan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Menurutnya, persekutuan yang erat adalah ciri khas Gereja Katolik.

Sementara itu, Ketua Stasi Santa Maria Babat, Freddi Yulianto, mengungkapkan rasa syukurnya. Ia merasa aura misa kali ini sangat istimewa, seolah-olah seperti sedang berada di keuskupan. Ia mengajak seluruh umat untuk lebih aktif terlibat dalam berbagai pelayanan, karena pelayanan adalah wujud nyata dari iman. Sebagai penutup, Romo Sapta menyarankan agar sebelum perayaan hari ulang tahun, diadakan doa Rosario bersama sebagai bentuk penghormatan kepada Bunda Maria, pelindung stasi.


Tidak ada komentar:

Paling Baru