Penerbitmajas.com - Paulus adalah joki paling hebat. Memberi petunjuk kepada para pemeluk politeisme paganisme Romawi Yunani dan monoteisme Yahudi yang masih terkungkung dalam dunia lama ketuhanan mereka di Eropa. Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, Tesalonika, Berea, Atena.
Terkait:
Mampu kau jadi joki soal-soal ketuhanan kepada murid-muridmu di begitu banyak kota seperti dilakukan Paulus? Tak heran penyerang kekristenan menyebut Kristen itu agama ciptaan Paulus. Tanpa Paulus tidak ada Kristen. Puih. Lebay. Lha Paulus kemana-mana mengabarkan Kebangkitan Yesus itu karena dia sudah dipilih Yesus sendiri yang dikejar-kejarnya umat-Nya dengan menghunus pedang di atas kuda berlari kencang.
Dia disungkurkan malaikat Tuhan dan dibuat buta. Dan Tuhan Yesus sendiri yang berkata dan memilihnya pada saat itu. Maka sembuh dari buta dia yang masih Saulus dikenal sebagai Paulus, bukan Paulus mertuaku. Dan yang di mana-mana dikabarkan itu bukan makanan halal-haram-hari baik sebagai taurat yang menyelamatkan hidup manusia. Tetapi kebangkitan Yesus. Kebangkitan dari antara orang mati. Yang membuatnya selalu di-mock, diejek, dihina, dikeroyok orang yang tidak mau menerima pengajarannya, bahwa Yesus sudah bangkit dari antara orang mati. Dia Tuhan.
Bersyukurlah kalian yang selalu merayakan Paskah sebagai hari raya besar kebangkitan Tuhan. Kalian dapat merasakan betapa transisi dari kubur sunyi sepi suci yang sangat kosong tenang dan hampa itu... terjadi peristiwa dahsyat, ajaib, yang mengoyak keangkuhan jubah para raja, kaisar, pemuka agama apa pun. Yesus bangkit! Haleluyah!
Bersyukurlah kalian yang dapat merasakan betapa ajaibnya kebangkitan Yesus dari antara orang mati. Dia yang telah mati, bangkit, hidup kembali. Hanya Tuhan penguasa hidup dan mati yang dapat melakukan itu. Karena Tuhanlah yang memberi kehidupan dan mencabutnya kembali. Sekali lagi ini dahsyat.
Aku tersadar hal ini karena kata istriku yang sederhana. "Kalau kau merasakan penantian hingga kebangkitan Yesus... Kau pasti akan berubah." Aku yang dari gereja tidak pernah merayakan kebangkitan Yesus membenarkan ini. Yang gerejaku rayakan terkait ini hanya perjamuan suci setiap tiga bulan sekali. Kematian Yesus dalam perjamuan suci, tanpa kebangkitan-Nya tidaklah berarti.
Aku pun lebih memahami mengapa umat Kristen berbakti pada hari Minggu, karena itu hari pertama Minggu baru yang saat itu Tuhan Yesus bangkit. Gerejaku lebih memilih hari Sabtu sebagai Sabat. Disebut Perjanjian Baru sebagai hari baik. Aku tidak mempermasalahkan itu semua. Asal Yesus Tuhan dan juruselamatku. Ini kata Alkitab lho ya.
Soal merasakan kebangkitan Yesus, aku bersyukur dibesarkan dalam naungan persekutuan doa sedari SMP sampai sekarang. Drama Paskah langgananku. Moga ini bukan sekedar drama lakon penjahat mati sore. Atau orang bertobat kambuh lagi. Pokoknya yang diajarkan Paulus di mana-mana itu Kebangkitan Yesus. Kebangkitan Yesus. Kebangkitan Yesus. Bukan taurat. (Yonathan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar