Sabtu, 20 Desember 2025

Ulasan Mengenai Alkitab The Message

The Message: The Bible in Contemporary Language adalah karya dari Eugene H. Peterson, yang diterbitkan dalam beberapa segmen antara tahun 1993 hingga 2009. Versi ini sering menimbulkan perdebatan karena pendekatannya yang sangat berbeda dari terjemahan Alkitab tradisional.

📖 Apa Itu The Message?

The Message bukanlah terjemahan Alkitab tradisional (yang berusaha sangat setia pada kata per kata atau makna kalimat asli), melainkan sebuah parafrasa yang ekstrem. Peterson sendiri lebih suka menyebutnya sebagai "ulasan" atau "penceritaan semula bertema".

Tujuan utamanya adalah:

 * Menyajikan pesan Alkitab dalam bahasa sehari-hari (kontemporer) yang mudah dipahami, blak-blakan, dan menyentuh hati.

 * Mencapai audiens yang mungkin merasa terintimidasi atau bosan dengan bahasa kuno atau formal dari terjemahan lain.

🤔 Mengapa Dianggap "Aneh" atau Kontroversial?

Keunikan The Message adalah sekaligus sumber kontroversi. Berikut adalah poin-poin yang membuatnya dianggap aneh atau bermasalah oleh sebagian kalangan:

1. Jarak dari Teks Asli (Sumber Keanehan Utama)

Karena ini adalah parafrasa, bukan terjemahan harfiah, The Message mengambil banyak kebebasan dalam bahasa dan ungkapan.

 * Contoh Kontroversial: Dalam Yohanes 1:1, yang biasanya diterjemahkan menjadi "Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah," The Message menerjemahkannya menjadi, "The Word was first, the Word present to God, God present to the Word. The Word was God, in a sense, God's apprentice." (Secara kasar: "Firman itu yang pertama, Firman hadir bagi Allah, Allah hadir bagi Firman. Firman itu adalah Allah, dalam arti tertentu, magang Allah/murid Allah.") Penggunaan frasa "God's apprentice" (magang Allah/murid Allah) dianggap sangat menyesatkan dan merusak doktrin Kristologi oleh banyak kritikus.

2. Bahasa yang Terlalu Kasual

The Message menggunakan idiom dan bahasa gaul modern yang sangat santai, yang terasa janggal bagi pembaca yang terbiasa dengan bahasa Alkitab yang agung dan serius.

 * Contoh: Perjanjian Baru mungkin menggunakan frasa seperti "What's up?" atau menggambarkan malaikat Gabriel sebagai seseorang yang "had been in a tight spot".

3. Fokus pada Makna Emosional daripada Akurasi Doktrinal

The Message seringkali berhasil dalam menyampaikan perasaan atau semangat dari suatu perikop, tetapi hal ini terkadang mengorbankan ketepatan istilah teologis atau makna kalimat asli yang lebih presisi.

🌟 Kelebihan Utama (Mengapa Banyak yang Menyukai)

Meskipun kontroversial, The Message memiliki penggemar setia karena kelebihan ini:

 * Mudah Dibaca dan Dipahami: Ini adalah versi yang sangat mudah diakses dan "menyegarkan" bagi banyak orang, terutama yang baru mengenal Alkitab.

 * Mengalir dan Puitis: Eugene Peterson adalah seorang penulis yang ulung. Banyak bagian yang diulasnya menjadi sangat indah, puitis, dan kuat.

 * Menghidupkan Kembali Teks yang Mati: Bagi pembaca yang telah membaca Alkitab berulang kali hingga teksnya terasa "mati," The Message dapat memberikan sudut pandang baru dan membuat Firman Tuhan terasa personal dan transformatif kembali.

🎯 Kesimpulan dan Rekomendasi

The Message adalah pengalaman membaca Alkitab yang unik, berani, dan seringkali sangat personal.

| The Message BUKAN untuk: | The Message COCOK untuk: |

|---|---|

| Studi Alkitab Mendalam: Jangan gunakan sebagai sumber utama untuk menafsirkan doktrin atau teks asli. | Bacaan Renungan Harian: Untuk mendapatkan wawasan segar dan inspirasi rohani. |

| Menghafal Ayat: Bahasa yang berubah-ubah membuatnya tidak cocok untuk hafalan. | Melihat "Gambaran Besar": Untuk memahami inti pesan dari suatu kitab/pasal dengan cepat. |

| Debat Teologis: Kurangnya ketepatan harfiah bisa menjadi masalah. | Pembaca Baru: Sebagai batu loncatan yang ramah dan menarik. |

> Rekomendasi: Gunakan The Message sebagai bacaan pendamping untuk memperkaya pemahaman emosional dan kasual Anda. Namun, jangan pernah menjadikannya satu-satunya Alkitab Anda. Selalu bandingkan dengan terjemahan yang lebih formal dan akurat (seperti NIV, NASB, atau LAI di Indonesia) untuk studi yang serius.



Tidak ada komentar: