Oleh: Ajun Pujang Anom
Ibu,
Mengingatmu adalah cara paling sunyi untuk pulang
Ke sebuah rumah yang pintunya tak pernah terkunci
Di mana harum doa dan aroma dapur tua
Menjadi satu-satunya obat bagi luka yang dibawa dunia.
Kau adalah bait pertama yang dituliskan Tuhan
Di atas lembar-lembar hidupku yang masih kosong
Tanganmu, yang kini mulai dihiasi garis-garis waktu,
Adalah peta paling akurat untuk menemukan jalan menuju rindu.
Di rahimmu, aku pernah belajar tentang sunyi yang purba
Tentang bagaimana cinta tak butuh suara untuk menjadi nyata
Kini, saat badai riuh mengetuk jendela-jendela dewasaku,
Cukup kuingat senyummu; maka seketika semesta menjadi teduh.
Tak ada kata yang cukup luas untuk menampungmu
Bahkan sajak-sajakku hanyalah butiran debu di bawah kakimu
Sebab bagiku, Ibu...
Kau adalah satu-satunya alasan mengapa surga
Memilih untuk menetap dan berteduh di sana.
Bojonegoro, 22 Desember 2025

Tidak ada komentar:
Posting Komentar