Rabu, 03 Desember 2025

Gereja Ortodoks

Kata "Ortodoks" berasal dari bahasa Yunani Kuno dan merupakan gabungan dari dua kata:

 

* Orthos (ὀρθός), yang berarti "benar," "lurus," atau "tepat."

 * Doxa (δόξα), yang berarti "ajaran," "kepercayaan," atau "kemuliaan" (kadang-kadang juga diartikan sebagai "ibadah yang benar").

Oleh karena itu, "Ortodoks" (Orthodox) secara harfiah berarti "kepercayaan yang benar" atau "ajaran yang lurus/tepat".

Alasan Penggunaan Nama "Ortodoks"

Gereja ini menggunakan nama tersebut karena beberapa alasan utama:

 * Mempertahankan Ajaran Asli: Gereja Ortodoks Timur percaya bahwa mereka telah mempertahankan dan melestarikan ajaran, tradisi, dan praktik yang ditetapkan oleh para Rasul dan ditegaskan oleh tujuh Konsili Ekumenis pertama (sebelum Skisma Timur-Barat tahun 1054) dalam bentuknya yang murni, tanpa inovasi atau perubahan.

 * Kontras dengan Kelompok Lain: Istilah ini digunakan untuk membedakan diri dari kelompok-kelompok Kristen lain yang dianggap menyimpang dari ajaran universal (katolik) yang ditetapkan oleh gereja mula-mula, khususnya setelah perpecahan besar dalam sejarah Kristen.

 * Fokus pada Ibadah yang Benar: Selain "ajaran yang benar," doxa juga merujuk pada "kemuliaan" atau "ibadah." Gereja Ortodoks sangat menekankan pada pelaksanaan liturgi yang tepat dan khidmat (disebut "Liturgi Ilahi"), meyakini bahwa tata cara ibadah mereka adalah bentuk pemuliaan Tuhan yang benar dan telah diturunkan secara apostolik.

Jadi, ketika sebuah gereja menyebut dirinya "Ortodoks," itu adalah pernyataan bahwa mereka adalah pewaris sah dari Kekristenan awal dan pemegang ajaran yang benar.


Tidak ada komentar: