Gaza, Penerbitmajas.com - Berdasarkan laporan yang dirilis menjelang akhir November 2025, berita utama konflik Israel-Palestina didominasi oleh isu pelanggaran gencatan senjata dan tragedi di Tepi Barat, serta memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza.
Berikut adalah rangkuman berita utama dari akhir November 2025:
Insiden Kemanusiaan dan Militer
Eksekusi di Tepi Barat Memicu Kecaman: Insiden paling menonjol pada akhir November adalah penembakan fatal terhadap dua pemuda Palestina di Jenin, Tepi Barat, pada 27 November 2025.
Rekaman video dan saksi mata menunjukkan kedua pria tersebut, yang diidentifikasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina sebagai Al-Muntasir Billah Abdullah (26) dan Youssef Asasa (37), ditembak mati oleh tentara Israel dari jarak dekat saat mereka mencoba menyerahkan diri dengan mengangkat tangan dan baju untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bersenjata.
Insiden ini segera dikecam keras oleh Otoritas Palestina dan PBB sebagai "pembunuhan di luar hukum yang keji" dan "kejahatan perang Israel yang disengaja."
Pelanggaran Gencatan Senjata dan Korban Jiwa Terus Bertambah: Meskipun perjanjian gencatan senjata mulai berlaku sejak Oktober, serangan Israel dilaporkan terus berlanjut.
Jumlah korban tewas di Gaza dilaporkan telah mencapai lebih dari 70.000 orang sejak konflik berkepanjangan dimulai dua tahun lalu.
Dilaporkan bahwa setidaknya 357 warga Palestina tewas dan 903 lainnya terluka akibat serangan Israel sejak gencatan senjata resmi berlaku pada 10 Oktober 2025.
Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Parah
Kondisi yang Memburuk: Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk meskipun ada gencatan senjata.
Lembaga kemanusiaan memperingatkan bahwa bantuan masih jauh dari cukup, dan musim dingin yang mendekat memperburuk penderitaan warga yang sebagian besar tinggal di tenda sementara.
Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA) melaporkan bahwa staf dan fasilitas kemanusiaan masih menjadi sasaran serangan oleh pasukan Israel, yang menciptakan kondisi berbahaya dan sangat menghambat operasi penyaluran bantuan.
Upaya untuk mengevakuasi jenazah anggota keluarga yang terjebak di bawah reruntuhan juga terhambat karena kurangnya peralatan berat.
Perkembangan Diplomatik
Dukungan PBB dan Peran Indonesia:
Pada 18 November 2025, Dewan Keamanan PBB menyetujui pembentukan Pasukan Internasional untuk Stabilitas Gaza.
Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung solusi dua negara (two-state solution) dan berpartisipasi aktif sebagai bagian dari pasukan stabilisasi pasca-perang, dengan fokus pada kemanusiaan dan rehabilitasi konstruksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar