Selasa, 16 Desember 2025

TOBAT SEJATI BERANI KEPADA ORANG TUA

Orang tua itu malati, kata orang Jawa. Maka banyak anak tidak berani buli ortu mereka. Jangankan buli, menjawab dengan nada kasar saja sudah menyesal setengah mati. Apalagi kalau sampai membuat ortunya sakit apalagi meninggal dunia. Sungguh keterlaluan. Tapi kalau sudah terlanjur bagaimana.

Hanya ada satu jalan. Menyesali seumur hidup dan hanya berharap pada iman yang sudah dimilikinya. Dosa setiap orang akan mendapatkan ganjarannya saat masih hidup atau ketika sudah mati. Hanya iman kepada Yesus yang membuatnya punya pengharapan, bahwa setiap dosa yang diperbuatnya sebelum dan sesudah menerima Tuhan Yesus dalam hidupnya maka semua dosanya itu tidak diperhitungkan lagi. Garis bawahi tebal-tebal, dosanya tidak diperhitungkan lagi. Artinya dianggap tidak ada tanpa bekas. Maka banyak orang menyalahgunakan situasi ini untuk terus berbuat dosa? Kalau ini ya berarti dia tidak pernah bertobat. Obatnya hanya satu, mati kekal.

Tuhan Yesus sering berkata kepada orang yang sudah dilayani, disembuhkan-Nya. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi. Artinya orang yang sudah mendapat layanan Tuhan juga dapat berbuat dosa lagi. Bahkan Rasul Paulus pun mengatakan dosa yang ada dalam dirinya seperti duri di dalam daging. Maka di sini ada filter untuk suatu tindakan dosa, apakah ada kondisi orang berdosa karena kelemahannya sebagai manusia, atau karena dia berdosa lagi berdosa lagi karena tidak pernah melakukan pertobatan sejati. Orang yang sudah lahir baru tidak mungkin berbuat dosa dengan kesengajaan karena buah pertobatan tampak dari dirinya. Maka disebut buah Roh. Yaitu Roh kudus dalam dirinya berbuah yang tampak dari perbuatan, perilaku dan pikiran. Maka di sini jelas bahwa orang yang sudah dilayani Yesus betul-betul menuruti perintah pergilah dan jangan berbuat dosa lagi atau dia akan jatuh terus dalam dosa yang sama. Yang pasti jaminan keselamatan orang yang percaya Yesus itu tidak akan mati kekal. Tetapi beroleh hidup kekal. Dan percaya itu berarti juga berbuat. karena iman tanpa perbuatan itu mati, dan perbuatan tanpa iman kosong. Maka sadar saja bahwa jika kita terus berbuat dosa, berarti itu tanda-tanda bahwa kita belum berbuah, malah bisa-bisa kita belum bertobat. Ujiannya ada di firman Tuhan yang sudah ditaruh di dalam hati. Itu hati nurani. Cahaya hati. Maka jangan cuma percaya Yesus di mulut. Tetapi juga perbuatan. Itu cerminan hati yang sesungguhnya. Buah Roh yang ada di hati itu.

Tidak ada komentar: