Selamat Tahun Baru Jawa. Selamat Tahun Baru Hijriah. Semoga kita memasuki tahun baru dua budaya yang ada di kampung halaman kita ini dengan semangat pembaharuan.
Perkenankan saya ikut meramaikan grup audiensi ini dengan tulisan-tulisan kebudayaan bila ada dorongan untuk berbagi. Kita bersyukur atas wadah ini, wadah koordinasi sekaligus wadah saling berbagi untuk bersama membangun kebudayaan kita di kabupaten di mana kita dilahirkan, dibesarkan dan atau mengisi hari tua.
Kabupaten kita sekarang sedang jadi pusat perhatian dunia bahkan, dengan perluasan produksi Blok Cepu. Wow. Bahkan direncanakan Presiden datang dalam peresmiannya di Gayam, meskipun kemudian dibatalkan dan cukup secara daring.
Apa yang dapat kita maknai tentang peristiwa menjelang tahun baru Suro itu, tentu sangat banyak. Dan tentu sebagai seorang pelaku budaya kita dapat memaknainya sesuai dengan ranah kita.
Saya tak hendak menulis panjang lebar dengan berbagai pandangan yang kita semua tentu punya wawasan masing-masing.
Hanya secuil sumbangsih tulisan ini yang dapat saya kirim saat ini. Kita bergerak di ranah budaya. Dalam tata masyarakat Jawa kuno, ranah ini adalah ranah brahmana, penasihat para ksatria, pengisi jiwa tata pemerintahan dan pembangunan yang terus berjalan.
Kita bersyukur berada di ranah kita, dan penasihat itu juga penuh doa. Karena yang dinasihatkan tentu juga pasti berasal dari nasihat utama dari kedudukan yang utama dan lebih serta paling tinggi.
Kini saat kita memuji-Nya, sebelum selanjutnya berbagi kepada sesama, termasuk para pamong yang membutuhkan masukan kita. Semua untuk kebaikan dan kesejatian laku para kawula Bojonegoro, tanah tumpah dari kita.
Doa puji bersama kita untuk kebaikan dan keutamaan kita semua. Rahayu sagung dumadi. Salam budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar