Senin, 07 April 2025

Dikotomi yang Sudah Runtuh

Aku sering mencari jalan pintas untuk sebuah pengertian, dengan jawaban ya atau tidak, benar atau salah. Pendidikanku memang begitu, sedari ada kertas THB, Tes Hasil Belajar, waktu aku SD. Juga pilihan tunggal, atau pilihan berganda. Maka pola pikirku masih saja begitu sampai aku 56 tahun ini. Bahkan untuk sebuah ilmu budaya pun aku masih suka berhitung matematika. Satu ditambah satu sama dengan dua. Padahal filsafat barat klasik dengan dikotominya sudah runtuh, dengan adanya perantara di antaranya yang juga ada. Masih saja pikiranku sesuatu ada tidak bisa bersamaan dengan tidak ada. Aku ini binatang jalang, dari kumpulannya yang tidak bisa berenang. Maka gaya batulah aku, ketika Putin dan PM Jepang konon sudah naik sepeda motor terbang. Semoga berita mereka begitu itu hoaks. Sehingga aku bisa berkata, aku secerdas petugas dinas pendidikan yang dulu bernama dinas P dan K. (YR)

Artikel terkait: Seni Kritik Sastra

Tidak ada komentar: