Rabu, 30 April 2025
Alasan Setia Pada Gereja Yang Ada Yesusnya
Kini saat menulis lagi. Seorang teman yang nama suaminya sama dengan namaku bertanya aku kok masih setia ke gereja yang beda teologi denganku. Setiaku kuutarakan alasannya. Karena bagiku semua gereja tidak ada yang sempurna. Tidak semua ajarannya benar absolut. Yang benar absolut hanya Tuhan Yesus yang ada di dalam gereja itu. Bukan hanya gereja itu, tetapi juga di semua gereja. Jadi selain Tuhan Yesus yang ada di gereja itu, semua kebenaran doktrin gereja itu relatif. Apalagi sudah kusebut tentang absurditas manusia yang makhluk ciptaan Tuhan Yesus. Zaman Yesus sendiri Dia mau gaul dengan makhlukNya yang absurd. Masa aku tidak boleh meneladani Yesusku. Aku tahu betul absurditas gereja tempat bapakku dibaptis 1967 sebagai umat pertama di gereja itu. Aku menyusul 12 tahun kemudian saat umurku 10 tahun, kelas 4 SD. Sekarang disuruh baptis ulang oleh pendeta muda yang dibaptis tahun 2012. Menurutnya seingatku 2012 ini. Menurut pamanku 2011. Kekanak-kanakan. Malah pendeta muda itu share bahwa pendeta itu wakil Tuhan bla-bla-bla. Biarlah. Pertumbuhannya masih segitu. Dia anak muda. Harus dibimbing. Ntar kalau ada yang muda-muda macam itu mencariku aku akan bilang, "Apa yang bisa kubantu, Anak muda?" Pemahaman Alkitabnya masih belajarlah. Belum paham arti baptisan yang sesungguhnya. Belum tahu arti kesucian yang sesungguhnya. Aku dulu juga begitu. Roma 6 bicara panjang lebar tentang baptisan, kematian Yesus, kematian manusia bagi dosa. Semua hanya satu kali. Kok minta bonus. Lalu Roma 14 bicara tentang kerajaan surga itu soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Kesucian pun ada di sini. Bukan karena makanan dan minuman. Surga bukan soal perut ini. Inilah pentingnya bicara ayat Alkitab itu mesti progresif jangan ulang alik Perjanjian Lama-Perjanjian Baru. Ulang alik boleh kalau untuk proses membaca. Tetapi soal kebenarannya harus progresif. Tapi jangan tambahi Perjanjian Baru dengan progresif kitab-kitab lain sebagai terang kecil, pendamping, atau tafsir ngawur. Tetaplah peganganmu Perjanjian Baru. Perjanjian Lama itu untuk tahu sejarah rencana keselamatan Allah itu. Dan dalam Kisah Para Rasul 15 dinyatakan umat Israel di Perjanjian Lama sudah keok tak mampu menanggung beban tuntutan Perjanjian Lama. Masa kita yang sudah dimenangkan Yesus dengan Perjanjian BaruNya mau jadi budak perjanjian lama lagi. Progresif itu pengertiannya begitu. Nah, di gereja mana pun hal ini realitas hidup beragama orang yang belum berpusat pada Yesus. Tugas kita menjadi terang bagi mereka supaya berpusat kepada Yesus. Tembus badai itu. Jangan takut. Karena Yesus pun ada di semua gereja itu. Kan baptisan atas nama Bapa, Anak, Roh Kudus sudah cukup menjadi bekal bagimu bahwa Roh Kudus sudah menyucikanmu dengan baptisan Roh Kudus. Kisah Para Rasul 19 sudah cukup menjadi pembeda antara baptisan atas nama Tritunggal seperti dalam Matius 28 itu berbeda dengan baptisan Yohanes. Maka jelas Alkitab berpesan kalau kau sudah dibaptis dengan nama Tritunggal (Roh Kudus ada di sini), maka tak perlu kau hinakan kasih karunia Tuhan Yesus atas nama pertobatan setiap hari dengan baptis ulang. Bertobat dalam baptisan itu conversion, sekali saja. Pertobatan setiap harimu itu repentance harus setiap saat termasuk oleh karena matamu yang suka jelalatan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar