Kamis, 04 Desember 2025

Kontroversi Tempat Kelahiran Yesus

Kutipan buku terjemahan “Memandang Sabit Melalui Mata Salib” oleh Dr. Nabeel T. Jabbour. Penerbit Pionir Jaya, cetakan ke-1, November 2010; halaman 170-173) mengemukakan argumen yang menarik berdasarkan konteks budaya Timur Tengah dan linguistik. Namun, ada beberapa poin kritis yang dapat diajukan terhadap interpretasi "ruangan atas" (kataluma) dan kelahiran di ruang tamu rumah kerabat:

1. Keterbatasan Argumen Linguistik

Artikel ini secara kuat berpendapat bahwa kataluma seharusnya diterjemahkan sebagai "ruangan atas" dan bukan "penginapan," karena pando adalah kata Yunani lain yang secara eksplisit berarti "penginapan umum/losmen" (Lukas 10:34).

 * Kritik: Meskipun kataluma memang berarti "tempat berhenti," "penginapan," atau "ruangan atas/tamu," penggunaan kata dalam Lukas 2:7 mungkin disengaja untuk menunjukkan tempat singgah di mana ruang tamu/ruang atas (ruang untuk tamu) di rumah tersebut sudah penuh. Para ahli Alkitab berpendapat bahwa dalam konteks naratif, kataluma berfungsi untuk menunjukkan tempat singgah yang sementara (entah itu ruangan tamu atau penginapan), yang berlawanan dengan rumah permanen. 

Karena Yusuf dan Maria melakukan perjalanan, istilah itu bisa saja secara umum merujuk pada tempat akomodasi, baik rumah pribadi maupun penginapan komersial.

2. Memaksakan Konteks Budaya Kontemporer

Artikel ini bersandar pada premis bahwa dalam budaya kehormatan/aib, Yusuf pasti akan dijamu oleh kerabatnya di Betlehem.

 * Kritik: Walaupun benar bahwa kerabat akan menyediakan tempat tinggal, narasi Lukas menekankan bahwa Maria melahirkan di palungan karena "tidak ada tempat bagi mereka di kataluma".

   * Jika kataluma adalah "ruangan atas" (ruangan tamu) rumah kerabat, dan Maria melahirkan di lantai dasar (tempat hewan/ruang tamu biasa), hal ini mengindikasikan bahwa keterbatasan ruang memang ada, bahkan di rumah kerabat.

   * Argumen bahwa kataluma penuh karena ada tamu lain yang lebih tua dan lebih dihormati secara implisit mengakui bahwa Yusuf dan Maria, khususnya Maria yang sedang bersalin, terpaksa menempati ruang yang secara sosial dianggap kurang layak (lantai dasar/tempat ternak), yang justru dapat menekankan situasi yang tidak menguntungkan mereka. Ini mungkin yang ingin ditekankan oleh Lukas.

3. Interpretasi Palungan (Manger)

Artikel ini berargumen bahwa palungan berada di lantai dasar rumah di mana hewan-hewan ditempatkan, dan palungan tersebut dibersihkan saat hewan berada di luar.

 * Kritik: Interpretasi bahwa hewan dibawa masuk ke rumah pada malam hari memang didukung oleh beberapa bukti arkeologi rumah pedesaan Palestina abad pertama. 

Namun, jika Yesus dilahirkan di ruang tamu/ruang tidur yang bersih, mengapa narasi secara eksplisit memilih detail palungan (tempat makan ternak) sebagai tempat pembaringan pertama-Nya?

   * Penggunaan palungan tetap menjadi detail yang kuat dan simbolis, menunjukkan kerendahan kelahiran, terlepas dari apakah itu palungan di dalam rumah kerabat atau kandang/gua terpisah. Narasi Lukas sengaja membandingkan tempat peristirahatan pertama bagi Mesias (palungan) dengan ruang yang seharusnya tersedia bagi tamu kehormatan (kataluma).

Kesimpulan Kritis

Meskipun analisis artikel ini (berdasarkan karya Dr. Bailey/Jabbour) menawarkan penafsiran yang kaya dan valid secara budaya, terutama mengenai jenis akomodasi (kataluma sebagai ruang tamu kerabat vs. pando sebagai losmen), ia mungkin melemahkan kontras dramatis dalam narasi Lukas.

Lukas ingin menyoroti:

 * Keterbatasan ruang bagi Mesias, entah karena kataluma (ruang tamu) penuh, atau kataluma (losmen) penuh.

 * Kerendahan tempat kelahiran-Nya—diletakkan di palungan.

Penerjemahan tradisional "penginapan" yang penuh menghasilkan kontras yang sangat jelas (Mesias ditolak oleh dunia).

Interpretasi "ruangan atas" yang penuh tetap menghasilkan kontras yang jelas (Mesias diletakkan di tempat ternak karena tempat tamu kehormatan tidak tersedia). 

Kedua penafsiran menekankan keterbatasan akomodasi dan kerendahan hati dari peristiwa tersebut.

Tidak ada komentar: