Bojonegoro, Penerbitmajas.com – Pemilihan Kepala Desa (Pilakades) Pergantian Antar Waktu (PAW) Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, pada Selasa (18/11/2025) diselenggarakan dengan tertib dan kondusif. Hasilnya mencatat kemenangan telak bagi Meyke Lelyanasari, S.Pd., yang merupakan mantan anggota DPRD Bojonegoro dua periode.
Hasil dan Selisih Kemenangan Signifikan
Meyke Lelyanasari berhasil memenangkan kontestasi dengan perolehan suara yang meyakinkan, yakni 57 suara. Calon lain, Drs. H. Muhtarom, memperoleh 33 suara, sementara H. Syahli, SH., tidak mendapatkan suara. Selisih 24 suara ini menegaskan dominasi Meyke dalam pemilihan tersebut.
Fokus pada Akselerasi Pembangunan dan Anggaran IKK
Usai pengumuman kemenangan, Meyke Lelyanasari menyampaikan pidato yang menekankan bahwa pengalaman legislatifnya akan menjadi modal utama untuk memajukan Desa Sukorejo.
“Dua periode di DPRD adalah bekal yang sangat berharga. Semua pembelajaran tersebut akan saya aplikasikan untuk mengakselerasi pembangunan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Sukorejo,” ujar Meyke.
Ia menyoroti status Sukorejo sebagai Desa IKK (Ibu Kota Kecamatan), yang menurutnya membuka peluang besar untuk menarik dukungan anggaran dari berbagai tingkatan pemerintahan—mulai dari kabupaten, provinsi, hingga pusat.
“Kami tidak akan bergantung penuh pada APBDes. Banyak opsi bantuan lain yang akan kami dorong untuk percepatan pembangunan. Anggaran harus digunakan secara efektif, bukan hanya untuk proyek fisik semata,” jelasnya.
Komitmen Layanan Publik dan Bantahan Politik Uang
Menjawab harapan warga setempat untuk perbaikan layanan, Meyke berkomitmen menghadirkan tata kelola desa yang lebih terbuka dan memastikan pemerataan pembangunan.
Untuk menjaring masukan secara langsung, Meyke mengumumkan program inisiasi di masa awal kepemimpinannya:
Program Ngopi Bareng Warga: Ajang untuk menghimpun keluhan, masukan, dan menjalin komunikasi dua arah dengan masyarakat secara reguler.
Mengenai isu-isu miring yang sempat beredar terkait proses pemilihan, Meyke dengan tegas membantah tuduhan praktik politik uang.
“Saya pastikan isu itu tidak benar. Proses PAW di Sukorejo berjalan bersih, transparan, dan sesuai mekanisme. Tuduhan tersebut sering muncul, namun kami menjamin pemilihan ini berlangsung fair,” tegasnya.
Ekspektasi Warga untuk Desa yang Inklusif
Kemenangan Meyke disambut dengan harapan besar dari masyarakat. Romadhon, salah seorang warga, berharap kepemimpinan baru dapat menghadirkan perubahan nyata.
“Kami berharap pelayanan desa menjadi lebih mudah diakses dan pembangunan tidak terpusat. Kami menaruh harapan besar pada Bu Meyke untuk mewujudkan transparansi dan inklusivitas,” kata Romadhon.
Dengan berakhirnya PAW secara kondusif, kini fokus tertuju pada realisasi janji-janji Meyke Lelyanasari untuk membawa Sukorejo menuju lompatan pembangunan yang lebih maju dan inklusif.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar