Bojonegoro, Penerbitmajas.com – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus memperkuat komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan melalui program pemberdayaan masyarakat. Terbaru, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro kembali menyalurkan Domba Kesejahteraan tahun anggaran 2025 kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Penyaluran dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Domba dilaksanakan di Kecamatan Padangan, Selasa (18/11/2025), dan diikuti oleh 93 KPM dari Kecamatan Padangan dan Ngraho.
Program Terbukti Berhasil dan Terus Diperluas
Kepala Disnakkan Bojonegoro, Catur Rahayu, menegaskan bahwa program Domba Kesejahteraan adalah wujud nyata upaya Pemkab Bojonegoro dalam menurunkan kemiskinan berbasis pemberdayaan. Program ini dinilai berhasil dengan tingkat kelahiran domba mencapai 86%.
"Program ini terbukti sukses sejak diluncurkan pada tahun 2023. Jumlah penerima manfaat terus meningkat, dari 160 KPM di tahun 2023, menjadi 1.160 KPM di 2024, dan kini bertambah lagi menjadi 1.200 KPM di tahun 2025," jelas Catur Rahayu.
Setiap KPM menerima satu paket bantuan berupa dua ekor domba (jantan dan betina), serta 100 kilogram pakan konsentrat. Program ini menjangkau 419 desa di Bojonegoro secara merata, dengan jumlah penerima di tiap desa antara 2 hingga 5 KPM, yang penentuannya didasarkan pada tingkat kemiskinan di wilayah tersebut.
Jaminan Kesejahteraan Berkelanjutan
Pada hari itu, total 43 KPM dari Padangan dan 50 KPM dari Ngraho menerima bantuan. Disnakkan juga memastikan bahwa KPM yang tidak mendapatkan Domba Kesejahteraan masih bisa mengikuti program pemberdayaan lainnya, seperti GAYATRI (Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri) dan Lele Kolega, sehingga penyaluran bantuan dapat merata dan tidak terjadi penerima ganda.
Catur Rahayu berharap ketiga program unggulan (Domba Kesejahteraan, Gayatri, dan Kolega) ini dapat dikelola dengan baik oleh para penerima, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan terus menekan angka kemiskinan di Bojonegoro.
Sambutan Positif dari Penerima
Rupiah, salah seorang KPM dari Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngraho, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya. "Program ini sangat membantu karena kalau beli sendiri domba itu mahal. Harapannya bisa dirawat, dijual saat sudah beranak, dan kami mendapat pendampingan berkelanjutan dari Disnakkan," ujarnya.
Hal senada disampaikan Heru Wanto dari Desa Tebon, Kecamatan Padangan, yang merasa program ini sangat membantu meningkatkan kondisi ekonomi keluarganya.
"Kami sangat senang. Harapannya program Pemkab Bojonegoro terus berlanjut dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat," tutup Heru. (LBB)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar