Jumat, 18 April 2025

Taraf Hidup Itu Macam-macam

Prof. Hudan Hidayat akhirnya keluar dari grup. Kini aku sendiri tentang buku Seni Kritik Sastra. Sebelumnya tadi siang kami sudah ber-WA jalur pribadi. Kuungkap pendapatku dan sudah diizinkannya.

(...) Aku minta izin kuteruskan menulis di grup kita, sampai kuanggap perlu buku Seni Kritik Sastra versiku segera diterbitkan dengan oplah sangat terbatas. Judul dan sub judul sesuai rencana yang sudah kutulis. Tanpa ISBN karena ribet dan Perpusnas tidak fair. Cukup ber-QRCBN. (...) Ntar kalau bukuku terbit, kukirimkan 1 eks untukmu. Namamu ada di situ sebagai pelopor bersamaku." Sekarang karena  Prof. Hudan sudah tidak bersama kita di sini maka untuk menghormatinya, gambar profil sementara masih foto beliau sampai dianggap perlu untuk mengganti dengan gambar netral. Aku punya firasat berhenti sementaranya Prof. Hudan menulis seni kritik sastra adalah karena hal prinsip. Dan aku tak dapat mengharap beliau akan meneruskan kembali menulis projek ini, karena beliau fokus menulis projek beliau yang sudah ditulis sebelum projek seni kritik sastra ini. Soal prinsip yang saya sebut tadi, dalam pandanganku adalah soal menulis yang secara kebetulan kudapatkan dari arsip lamaku yang kebetulan muncul tadi saat kucari esai lawas "Dikotomi Sastra dan Literasi". Prof Hudan memang mencurahkan total hidupnya untuk sastra. Sedang dari esai lamaku tampak aku tidak. Aku total menulis seperti ini, ini pun sastra bagiku. Tapi istilahku aku tidak menganggap sastra segalanya. Jadi dalam perspektif ini, persahabatan lebih utama. Meski tidak satu visi lagi, kami tetap bersahabat. Persis saat aku dihina seorang redaktur media online sebagai tidak mengerti paragraf, aku tidak memasukkannya dalam hati. Tulisanku dieditnya pun silakan karena itu medianya. Meski pun tanda bacanya menjadi rusak, aku persilakan saja. Tulisanku yang kuterbitkan pribadi itu yang cermin diriku sesungguhnya. Meski di media online itu aku terkesan tidak jeli salah ejaan. Biarlah. Ada yang lebih penting. Seni termasuk sastra hanya bagian dari budaya. Segala usaha manusia untuk meningkatkan taraf hidupnya. Taraf hidup itu macam-macam. Jadi, selamat berkarya Hu. Sangat indah langkah awal kita bersama di Gerakan Seni Kritik Sastra ini. Terima kasih atas kebaikanmu kepadaku. Sehat selalu dan selamat berkarya.

Tidak ada komentar: