Kamis, 03 April 2025

Kejujuran Hara

Website kami lemot. Tetapi kami sabar. Kritikmu tentang plagiat kuat. Tapi kami tawakal. Kita bukan plagiat dalam arti itu. Kita dapat ilmu dari semesta. Ia ibu kita. Bahkan panteisme menganggapnya Tuhan. Mahamurahlah ia. Mahakasihlah ia. Kutulis ia huruf kecil. Ini dalam arti luas. Takkan tanda besar-kecil mencederai kasihnya. Bahkan kebesarannya. Dia pun rela jadi manusia debu hara. Dia tahu siapa pencuri kemuliaannya. Palsukan kuasanya. Kini kita anak mereka. Saat palsukan, anak setan. Saat jujur anak Tuhan. Benarkah semua anak setan tidak jujur? Benarkah semua anak Tuhan bukan pendusta? Ini bukan soal kita siapa. Karena kita cuma makan buah kuldi. Buah hati. Celikkan mata tahu kekekalan dusta. (YR)

Artikel terkait: Seni Kritik Sastra

Tidak ada komentar: