Jumat, 04 April 2025

Buah Pikiran Mahal Harganya

Waduh, tulisan Hudan Hidayat dan Idaman Andarmosoko dihapus. Ada apa gerangan? Aku baru dapat menulis dan merespon pagi ini sembari makan mi rebus mangkuk hijau. Nama minya sulit kueja. Sambil kumengeja alasan Hu dan Idaman menghapus postingannya. Kalau alasannya menjaga kerahasiaan buah pikiran yang mahal harganya, aku sangat memahami. Di mana-mana banyak penulis yang demikian. Hak karya cipta intelektual mahal harganya. Bahkan menurut Kurnia Efendi hal semacam ini terkait dengan penyajian barang baru atau barang bekas. Bila nanti dibukukan tetapi sebelumnya sudah dipublikasikan meski di grup WA, ia bukan lagi barang baru. Tetapi menyajikan barang bekas. Jadi aku menunggu saja, postingan Hu dan Idaman terkait ini. Ya di mana-mana ada pencurian ide dan gagasan. Aku tak membahas pendapatku. Aku cenderung sering mempertontonkan kebodohanku dengan menulis tanpa saringan di media sosial. Dan sekarang aku sedang makan mi rebus buatan Vitta. Setelah sejak pukul 3 sore kemarin sampai 3.30 tadi pagi ke luar kota dilanjut ngobrol sampai pagi dengan Kang Zen Samin di rumah. Lalu tidur. Bangun pagi menulis berita untuk Waskat.id. Lalu sekarang. (YR)

Artikel terkait: Seni Kritik Sastra

Tidak ada komentar: