Workshop Virtual PGRI Bojonegoro: Menelusuri Kedalaman Kreativitas Guru di tengah Pandemi (Bag. 1)
Oleh: Ajun Pujang Anom
APKS PGRI Bojonegoro diamanahi untuk menghelat Workshop Virtual yang bertajuk "Pemanfaatan Literasi Digital untuk Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh". Yang sedianya akan digelar dengan sistem IN-ON-IN, mulai 19-26 Agustus 2020. Ini tentu sebuah amanah yang cukup berat. Sebab baru kali pertama ini, APKS PGRI Bojonegoro diberi kesempatan untuk unjuk performa dalam kapasitasnya sebagai sebuah lembaga yang menukangi pelatihan internal.
Penting untuk diketahui, APKS ini merupakan kependekan dari Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis. APKS adalah sebuah lembaga baru di bawah naungan PGRI, atau lebih tepatnya organ kelengkapan organisasi. Sebagai organ kelengkapan organisasi, APKS bertindak sebagai pusat pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan skill guru. Jadi dengan adanya APKS ini, diharapkan ada kenaikan kualitas pembelajaran. Yang akhirnya berdampak terhadap unggulnya pendidikan Indonesia.
Kesempatan yang diberikan oleh PGRI Bojonegoro terhadap APKS ini bermula, saat Webinar Bincang Pendidikan yang digelar di bulan sebelumnya, yaitu Juli 2020. Pada saat tersebut, terjadi diskusi yang menarik tentang bagaimana melaksanakan proses kegiatan belajar dan mengajar di tengah pandemi. Apakah diperlukan pembelajaran yang full daring ataukah hybrid, yang merupakan kombinasi dengan luring? Bagaimana mengerjakannya berdasarkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah? Dan ketika itu pula lah, ada gagasan menarik untuk mengenalkan APKS ke kalangan guru.
Dan Selasa, tanggal 18 Agustus 2020, mulai pukul 11.00-15.00 WIB. APKS PGRI Bojonegoro menggelar rapat dan dilanjutkan kegiatan pra workshop. Pra workshop ini merupakan sebuah gladi resik, yang tujuannya untuk mengukur sejauhmana kesiapan panitia beserta fasilitas pendukung. Sebagai wahana uji coba, tentu saja ada perwakilan peserta workshop yang mengikuti. Berjumlah sekitar 150 orang guru, dari total 850 peserta pelatihan daring ini.
Dan terlihat, beberapa kekurangan yang harus segera ditambal. Sehingga pas hari H-nya besok, berjalan dengan lancar tanpa gangguan yang signifikan. Selain itu, pastinya juga panitia memanjatkan do'a agar diberi kemudahan dalam melaksanakan tugasnya. Dan sembari sedikit mengkaji pelaksanaan pelatihan di tiap bulannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar