Kamis, 20 November 2025

Tunas di Pundak Bojonegoro: Barisan Menuju Cahaya 2045

BOJONEGORO, Penerbitmajas.com - Di bawah atap megah GOR Utama Bojonegoro, di hari yang menanggalkan angka 20 November 2025, udara bergetar bukan hanya oleh gemuruh langkah kaki, melainkan oleh bunyi janji yang dipahat. Ia bukan sekadar seremoni pergantian jaga, melainkan sebuah penyerahan obor visi yang akan dibawa melintas tahun hingga tiba di gerbang 2045.

Para pemimpin baru berdiri, punggung mereka kini memanggul beban lencana kehormatan dan amanat dari Kwarda. Tongkat yang kini dipegang Mabincab dan Kwarcab—Bupati dan Wakil Bupati—bukanlah kayu biasa, ia adalah tiang kokoh cita-cita, pertanda bahwa Pramuka telah diangkat menjadi pilar utama pembangunan sumber daya manusia di tanah Bojonegoro. Forkopimda yang hadir adalah penegasan: Komitmen ini adalah milik seluruh daerah.

Akar dan Algoritma

Namun, janji yang paling lantang berbisik adalah tentang masa depan.

Bupati, sebagai Ketua Mabincab, menekankan satu kata yang tak lekang oleh zaman: Karakter. Ia bicara tentang akar. Bahwa sebelum tunas-tunas Siaga ini memandang langit digital, mereka harus kokoh di bumi etika, disiplin, dan moral—warisan tak ternilai dari Dasa Darma. Pramuka, katanya, adalah benteng sebelum badai.

Di sisi lain, terdengar gaung lembut tentang digitalisasi. Ini adalah adaptasi. Kwarcab Bojonegoro, melalui arahan strategis, mencari simpul baru yang menghubungkan janji klasik Pramuka dengan algoritma yang futuristik. Bagaimana menjadikan api unggun tetap menyala meski di layar gawai? Bagaimana menjadikan kolaborasi sosial semakin luas jangkauannya, melampaui batas desa hingga ke ruang virtual?

Gerakan ini, dengan formasi lengkap dan dukungan penuh, kini bertransformasi menjadi Jembatan Dua Zaman: satu kaki menjejak kuat pada nilai-nilai persaudaraan dan kemanusiaan, kaki lainnya melangkah lincah menuju inovasi, kreatif, dan profesionalisme tata kelola.

Kita menatap Tunas-Tunas Bojonegoro ini. Mereka bukan sekadar anak-anak berseragam cokelat. Mereka adalah Generasi Emas 2045 yang sedang diukir. Setiap ikatan simpul yang mereka pelajari adalah sumpah untuk mengikat diri pada kebaikan. Setiap salam hormat adalah penghormatan pada masa depan yang harus mereka jemput dengan gagah.

Bojonegoro sedang menanam benih unggul. Dan di GOR Utama itu, sang pemimpin telah menyiramnya dengan air komitmen. Semoga panennya adalah bangsa yang tangguh, berkarakter, dan bercahaya.  (YR)

Tidak ada komentar: