Di Bojonegoro ada 19 asosiasi UMKM, di mana asosiasi induk akan membreakdown program kerja 19 asosiasi, dengan harapan UMKM yang ada di bawah 19 asosiasi tersebut naik kelas.
Demikian Wakil Bupati Nurul Azizah pada Dialog interaktif Sapa Bupati bertajuk Implementasi Program 100 Hari Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro perdana yang digelar di Pendopo Malowopati, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Kamis 17 April 2025.
Menurut Nurul, Pemkab Bojonegoro akan memberikan pelatihan cara mengemas produk UMKM, termasuk memasarkan melalui media sosial. Karena Bojonegoro ingin UMKM naik kelas.
“Maka Bu Retno Wulandari Kepala Disdagkop UM Bojonegoro mencari para pengusaha yang sukses bisa dihadirkan. Mudah-mudahanan UMKM naik kelas, pendapatannya naik,” tandas Wakil Bupati.
Penjelasan Wabup Bojonegoro Nurul Azizah itu menjawab pertanyaan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Iriantini.
Iriantini minta agar Pemkab Bojonegoro lebih memperhatikan pelaku UMKM melalui sejumlah program yang bisa mengembangkan usahanya.
Menurut Iriantini, “Bisa juga mendatangkan pengusaha sukses agar UMKM Bojonegoro terwadahi produknya dan bisa Go Internasional,” katanya.
Hal itu juga mendukung UMKM Bojonegoro naik kelas. Karena rata-rata pelaku UMKM sudah bisa melakukan produksi sendiri, namun masih kesulitan dalam pemasaran.
Artinya, lanjutnya, harus ada dukungan dari organisasi perangkat daerah (OPD) yang menangani agar usaha masyarakat maksimal. (penerbitmajas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar