Kau bilang jangan percayai ilmu, itu artinya kamu skeptis terhadap kebenaran rasional sekaligus pengalaman yang jadi dasar kritisisme ilmumu. Kamu skeptis terhadap ilmu. Tapi kamu punya peluang setelah itu, percaya terhadap yang di atas ilmu yang tidak kamu percayai. Katakanlah Tuhan. Sebaliknya kamu juga dapat menjadi tidak percaya kepadanya, yang di atas ilmu itu. Jadi kamu tidak percaya Tuhan. Toh kamu yang percaya atau tidak percaya terhadap yang di atas ilmu itu, kamu dapat merasakan keindahannya. Jangan bilang keindahan bunga dan pemandangan Basoeki Abdullah semata ya. Tapi bisa keindahan tai orang Affandi. Yang pasti tanpa percaya ilmu, kamu bergairah pada adanya sesuatu. Itulah seni. Selamat, kamu berhasil mengalami seni. (YR)
Artikel terkait: Seni Kritik Sastra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar