Penulis: Wuni Lestari
ISBN:
QRCBN:
Editor: Yonathan Rahardjo
Desain: Studio Syairupa
Penerbit: Majas
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: 68 hlm (iv + 64)
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah yang telah menginspirasi saya untuk menceritakan kembali dalam bentuk coretan sebagai terapi pengisi waktu luang yang teramat jauh dari sempurna. Guratan pena yang tercecer di beberapa file saya kumpulkan kembali menjadi sebuah karya Kumpulan yang Berserak.
Menulis adalah sebuah keberanian, berani untuk menuangkan pikiran yang dapat dibaca orang lain dan berani untuk menjadi bagian dari sejarah.
Tetapi tinggal bagaimana wujud dan gunanya sebuah tulisan. Tidak semua tulisan memiliki makna dan maksud yang sesuai, karena memang ada yang berniat menyembunyikan keduanya tergantung pemikiran pembaca.
Karena berkah rahmat Nya lah, maka Kumpulan Yng Berserak berupa puisi dan cerpen bisa terselesaikan dengan baik
Perjalanan hidupku memang biasa-biasa saja, sehingga tidak begitu menarik jika ditulis berupa puisi dan cerpen. Namun dengan tambahan imajinasi yang saya petik dari cerita orang lain, buku bacaan, turut mewarnai karya ini. Meskipun kehidupan saya dan keluarga banyak melatarbelakangi jalan cerita ini.
Mengutip pernyataan Pramudya Ananta Thoer bahwa
“Orang boleh pandai setinggi langit. tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah kinerja untuk keabadian. ”
Semoga kita senantiasa melatih diri untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan sehingga bisa menginspirasi banyak orang.
Tak ada gading yang tak retak, buku ini jauh dari sempurna, kritik saran kami butuhkan untuk tulisan selanjutnya.
Penulis
Wuni Lestari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar