Menjual Kanvas

Menjual kanvas bukan tujuannya. Tetapi terpaksa dilakukan. Melukis yang diimpikannya seperti tidak pernah mood lagi. Sehingga banyak kanvasnya yang menganggur selama bertahun-tahun. Sedari keponakannya belum lahir sampai sudah kelas 1 SD. Sialan, melukis ternyata butuh ruang penyimpanan dan perawatan. Butuh ketekunan untuk merawat, membersihkan lukisan yang selalu bisa berdebu. Apalagi iklim Indonesia yang kelembabannya tinggi. Berbeda dengan menulis, tidak butuh ruang penyimpanan kecuali titip pada internet. Beres. Buku-buku

tidak begitu penting lagi keberadaannya. Lebih banyak informasi di internet yang lebih kaya isinya. Buku lebih hanya untuk prasyarat kepentingan-kepentingan tertentu. Bukan lagi sumber informasi yang bisa memaksa untuk dimiliki. 

Tidak ada komentar: