Setelah melalui persaingan sangat ketat dari 80 peserta seluruh Jawa dalam Lomba Gurit, terpilih 10 finalis. Pada Sabtu tanggal 31 Oktober 2020, kesepuluh finalis ini akan bertarung memperebutkan juara I, II, III, Harapan I, II, III. Mereka semua adalah siswa-siswi SD/MI yang bergiat mengirim video pembacaan gurit mereka sejak 1,5 bulan lalu sampai pengumpulan pada 20 Oktober 2020.
Lomba baca gurit untuk siswa SD/SMP se-Jawa itu
diselenggarakan oleh Tempat Belajar Milenial (TBM) Kinanthi bekerja sama dengan
Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro. Didukung oleh Pramuka Jaya Vlog, KBM
(Kita Belajar Menulis), Ruang Baca, Menulis, Mewarnai, Mendongeng “Sumilak”,
Penerbit Majas Group, dan Yayasan Tiga Srikandhi Sejati yang menaungi Tempat
Belajar Milenial Kinanthi.
Dalam babak penyisihan, ke-80 peserta mengirim pembacaan
gurit terbaik mereka, yang kemudian dinilai oleh dewan juri. Kriteria
penilaiannya meliputi wiraga (penampilan), wirama (pengucapan), wirasa
(penghayatan). Sebagai siswa SD/MI mereka berhasil menunjukkan bakat dan bibit
berkualitas. Tampak dari kesepuluh finalis yang dipilih oleh 3 anggota Dewan
Juri diketuai oleh Juri Ketua.
Dukungan datang dari berbagai pihak antara lain dari sastrawan
Jawa yang tinggal di ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Jakarta Yusuf
Susilo Hartono. Dia akan mengikuti acara pada Sabtu 31 Oktober 2020 secara
virtual. Lalu dari pengamat sastra Jawa internasional yang tinggal di Australia.
Ia George Quinn yang juga akan hadir secara virtual pada final Oktober 2020.
Dan, berbagai pihak selain peserta dan finalis serta orangtua dan guru
masing-masing yang akan menyaksikan babak final tersebut.
Peserta datang dari berbagai kota di Jawa seperti
Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Ngawi. Dalam waktu relatif singkat
sejak pengumuman lomba pada masa pandemi ini, mereka mengirimkan video
pembacaan gurit mereka yang hasil pilihan juri kesepuluh finalis itu dapat
diikuti pada link ini: https://www.youtube.com/watch?v=AaanNyiQsZY.
Bagaimana keseruan lomba baca gurit untuk generasi penerus
bahasa dan sastra Jawa ini? Ikuti berita-berita terkait acara ini yang dikelola
dengan semangat pengabdian begitu tinggi insan-insan pemeduli perkembangan dan
pelestarian sastra dan bahasa Jawa. Mereka tergabung dalam kepanitiaan lomba
yang diketuai oleh Emi Sudarwati, S,Pd., seorang guru bahasa Jawa sebuah SMP di
Kabupaten Bojonegoro. Dilapisi oleh Oktarina, M.Pd. guru bahasa Jawa sebuah SMA
di Kabupaten Bojonegoro sebagai Juri. Lalu Lestari juga seorang guru bahasa
Jawa sebuah SMP di Kabupaten Bojonegoro. Dan, sekian pemeduli lain yang secara
berkala akan ditayangkan dengan berita-berita lain.
Lalu bagaimana tentang para siswa yang kemudian menjadi pendekar lomba baca gurit kali ini? Bagaimana aksi mereka dalam menampilkan, menyuarakan dan menjiwai gurit-gurit sebagai karya adiluhung bahasa dan sastra Jawa? Gurit siapakah yang mereka baca pada babak-babak penting lomba ini? (Yonathan Rahardjo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar