Bagi seorang guru, puisi bukan sekedar pencarian estetika guna mencapai puncak-puncak karya yang lazim dilakukan oleh para penyair.
Penyair adalah sastrawan yang mendedikasikan seluruh hidupnya guna berkarya puisi sebaik-baiknya. Sedangkan guru adalah seorang pendidik yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk mencerdaskan murid-muridnya guna kehidupan lebih baik.
Logis ada guru sekaligus penyair dengan kategori ideal. Namun hal bersifat memenuhi azas manfaat dalam kehidupan juga merupakan hal penting. Mengedepankan peran sebagai penyair atau pendidik adalah sebuah pilihan dengan konsekuensi-konsekuensi pula.
Dengan dedikasi seumur hidup seorang pendidik pada dunia pendidikan, jelas guru yang penyair lebih unggul pen-guasaan tema dan isi puisinya tentang pendidikan juga hubungan guru-murid.
Kata dan puisi adalah anak kandung penyair. Sedangkan murid adalah anak kandung seorang guru. Inilah dasar utama tentang penguasaan materi yang dipuisikan oleh guru dengan tema hubungan guru-murid.
Dengan membaca puisi-puisi 26 orang guru Indonesia dalam lima bahasa yang terkumpul dalam buku ini, sangat jelas tergambar hal ini.
Buku "Aku dan Muridku" memang buku memenuhi kai-dah ini. Pembaca dijamin sangat beruntung dengan membaca puisi-puisi yang dihimpun Emi Sudarwati, S.Pd. dalam buku yang sangat penting dalam sejarah kepenulisan Guru Indonesia, buku rangkaian ke sekian yang telah berhasil diterbitkan oleh Emi bersama teman-teman guru/pendidik kita.
Selanjutnya dengan buku ini kita diingatkan tentang dua arus besar seni dan kemanusiaan universal versus seni dan kerakyatan. Humanisme universal vs seni kerakyatan, yang tampak dalam perwujudan karya seninya. Seperti antara seni abstrak vs seni realis.
Kebanyakan orang terseret dalam seni abstrak, padahal seni tak berpihak. Puisi tak harus abstrak. Puisi yang nyata sungguh ada dan jadi napas perjuangan. Terimakasih kepada penulis buku puisi “Aku dan Muridku” yang telah membuka memori tentang dua arus besar seni sastra/rupa tadi.
Hormat penerbit untuk Bu Emi dan kawan-kawan yang telah berdiri menyuarakan seni adalah perjuangan nyata. Ya, sebagaimana seni puisi tidak harus realis guna mencapai kedalaman isi dan makna puisi, seni puisi pun tidak harus abstrak agar perjuangan kita menjadi nyata.
Judul Buku:
Aku dan Muridku
Kumpulan Puisi 5 Bahasa
Indonesia – Jawa – Inggris – Jerman – Jepang
Pengarang:
GURU INDONESIA
Emi Sudarwati - Siti Mukaromah
Siti Mutawarridah - Amin Suprihatin
Beni Setyorini - Hanas Caturiansyah
Nety Puspitasari - Nurin Nuzulia
Retyo Yuli Pancaiswati - Betty Asmoro
Wanti Sila Sakti - Ida Lestari
Pajar Intan - Alfiah Ariswati
Aprilia Susanti - Asih Putri Utami
Budi Prihartini - Dian Rahmawati
Dinatma Mahardika - Dwi Eko Susilowati
Febtika Reysne - Hilmin Dwi Astuti
Pranoto - Sri Yuni Karnawati
Wiwik Hariyati - Yuli Ika Lestari
ISBN: 978-602-61947-2-5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar