Konsep 'KKN' guna suatu kemajuan di zaman sekarang adalah komunikasi, kolaborasi, dan networking bukan seperti zaman dulu di mana KKN berarti negatif kolusi, korupsi, dan nepotisme. Teknologi akan selalu berubah. Dan pada saat ini kita berada pada masa Revolusi Industri 4.0. Mungkin selanjutnya ada revolusi terbaru lagi. Butuh bekal dalam menghadapi sistem terbaru dalam dunia pendidikan sehingga terbentuk sumber daya andal.
Membahas Revolusi Industri 4.0 secara komprehensif dari segala sisi positif dan negatifnya pada lingkungan sekolah membutuhkan kepekaan tafsir dan kecermatan tindakan. Guru sebagai pelaku proses pembelajaran tentu mempunyai cara masing-masing dalam menafsir revolusi industri ini. Bila berpusar-pusar pada proses pembelajaran tentu bahasannya tidak jauh dari bagaimana proses pembelajaran sebagai pelaku didik itu dalam mendidik muridnya (peserta didik). Maka tidak terlepas dari materi, metode dan media pembelajaran. Sementara di luar itu guru merupakan insan yang sama dengan semua orang mempunyai sisi-sisi humaniora. Sisi-sisi kemanusiaan ini bagus untuk diketahui semua orang bahwa bagaimana guru menyiasati tugas yang menumpuk terikat kurikulum yang ketat, dan kreativitasnya sebagai pendidik agar materi pembelajaran dapat terlaksanakan secara baik dan berdaya serta berhasil guna. Mari kita terus memedulikan hal ini, apalagi hal ini dalam konteks kita berada pada era Revolusi Industri 4.0 yang terjadi hubungan sangat erat dengan atmosfir perkembangan teknologi yang masuk sebegitu canggih dalam segala perikehidupan manusia dan peradaban. Hal yang sama terjadi pada siswa sebagai peserta didik, yang merupakan harapan untuk masa depan dengan beragam harapan mereka (siswa) juga. Segala upaya pendidikan dan pembelajaran mesti memperlengkapi siswa (SMP) yang sebagai anak-anak masih butuh banyak bimbingan baik di sisi kognitif, afektif, psikomotorik. Mereka (anak-anak) masih hijau dan butuh banyak pengalaman, dan mesti senantiasa siaga dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi apalagi di era Revolusi Industri 4.0 yang dahsyat. Salah satu sikap mental penting yang mesti mereka milik adalah cita-cita. Dan cita-cita itu mesti diperjuangkan. Segala sesuatu tidak ada yang semata-mata jatuh dari langit, mesti ada usaha dan doa. Dengan memperhalus budi pekerti dan jiwa, maka semakin lengkaplah senjata bagi para siswa untuk menghadapi tantangan ke depannya secara penuh harapan dan moralitas dan jiwa berintegritas pada kebaikan. Nilai-nilai kebaikan ini patut terus disemai, dipupuk, diperjuangkan, dikembangkan dan dipelihara sejak dini. Salah satunya dengan media cerita pendek (cerpen) yang merupakan salah satu dari kesusastraan yang menggunakan bahasa luhur pemerhalus budi pekerti dan perasaan. Semua ini merupakan upaya dalam kerangka pendidikan, bahwa menghadapi Revolusi Industri 4.0 bukan hal mudah. Sederet hal perlu dipersiapkan, misalnya dengan mengubah metode pembelajaran dalam dunia pendidikan yang ada saat ini. Negara perlu mengubah tiga hal dari sisi edukasi. Yang paling fundamental adalah mengubah sifat dan pola pikir anak-anak zaman sekarang. Selanjutnya, sekolah harus bisa mengasah dan mengembangkan bakat seorang anak. Terakhir, institusi pendidikan tinggi seharusnya mampu mengubah model pembelajaran sesuai kebutuhan zaman sekarang. Pemerintah perlu memberikan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak, misalnya dengan menyediakan teknologi yang mumpuni. Dan dalam buku ini, saatnya anak-anak mengekspresikan diri, bahwa mereka adalah insan generasi penerus yang cemerlang baik di masa sekarang maupun masa akan datang dengan nilai-nilai perbuatan baik. Nilai kebaikan itu tampak pada cerita-cerita karya anak-anak SMPN 1 Bojonegoro ini. Sangat disadari tahap mereka menulis (dan dibukukan seperti kali ini) adalah tahap belajar sesuai perkembangan zaman era teknologi industry 4.0. Berbagai metode pembelajaran dilakukan untuk sebuah karya sastra. Ada tahap tiruan kenyataan sebagai awal dari kepenulisan mereka. Maka ada karya anak yang merupakan perwujudan apa yang ada di kenyataan mereka setiap hari diwujudkan ke sebuah tulisan sebagai karya asli mereka. Ada juga karya mengambil dari internet yang mereka pelajari struktur dan isinya, untuk kemudian akan menjadi bahan bagi mereka dalam proses menulis selanjutnya. Dua hal metode pendekatan proses belajar menulis ini tampak pada karya-karya mereka di sini. Ada karya asli anak, dan ada karya orang lain yang mereka ambil dari internet atau sumber lain lalu mereka kumpulkan sebagai pemenuhan tugas dan proses belajar. Sumber artikel tulisan itu selanjutnya dapat dituliskan bila diperlukan.
Judul Buku: Arti Kebaikan: Bunga Rampai Cerita Pendek
Penulis: Siswa-Siswi Kelas 8 SMPN 1 Bojonegoro
ISBN: 978-602-6346-76-6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar