Buku | Ngudag Kalangkang

Rahmat datang tanpa dikejar karena merupakan hadiah dari Tuhan. Untuk pekerja, rupiah harus dikejar karena bukan bayangan dan merupakan pembayaran atas kerja. Keterampilan menulis juga bukan bayangan, maka ia dapat dikejar.
Seperti bayang-bayang badan, rahmat-karunia-anugerah-hadiah akan mengikuti kepada pun kita pergi, apa pun pergerakan kita, apa pun pilihan hidup kita. Bayang-bayang sepanjang badan tak pernah lepas. Namun kita sering mengejar bayangan yang tidak jelas. Dalam mengejar cita-cita yang terukur sesuai minat-bakat-kemampuan kita, kita tidak mengejar bayangan yang tidak jelas. Pendataannya akurat karena ada fakta di depan mata. Paling populer dalam kehidupan adalah soal mengejar cinta. Yang belum menggenggam cinta masih punya waktu untuk mengejar cintanya, yang sementara ini masih berupa bayangan. Yang sudah memiliki cinta alangkah baiknya tidak menggenapi peribahasa "Mendengar guntur di langit, air setempayan ditumpahkan". Mengejar bayangan apakah yang dimaksud dalam buku berbahasa Sunda ini? Bagaimana ceritanya?

Tidak ada komentar: