Buku | MODEL PEMBELAJARAN TOPI PINTAR

Jempol tanda pujian setara dengan penghargaan. Pujian dan penghargaan dapat disebut apresiasi. Apresiasi patut diterima siapa pun yang berusaha dan sudah bertindak/berjuang. Walau mungkin kalah tanding dan gagal menyabet medali. Selain mendapat jempol, layak mendapat piagam penghargaan.
Bentuk penghargaan yang lain adalah brevet. Yang secara optimis melakukan perjuangan dalam suatu kesatuan bisa mendapat brevet. Topi kesatuan yang sudah didapat pada langkah awal akan diperkaya dengan topi khusus tanda prestasi ini. Simbol kerja dan dedikasi, itulah topi. Ditambah keterampilan dan kepintaran topi itu disebut topi pintar. Topi adalah mahkota, tanda menghormati dan menghargai orang adalah dengan mengangkat topi. Karena merupakan simbol, maka berbicara tentang topi sesungguhnya berbicara tentang mutu, waktu dan dana/biaya sebagai petanda profesionalitas. Penandanya orangnya sendiri dengan bekerja secara berkualitas, tepat waktu dan bernilai uang yang sama-sama menguntungkan. Selebihnya pujian kepada seseorang sambutannya dapat bermacam-macam. Ada yang senang mendapat pujisan, namun mungkin tidak selamanya disambut dengan rasa senang. Katakanlah pujian itu tulus sekalipun, kalau penerima pujian tidak senang tetap saja ia dapat menolaknya. Malah ada yang lebih senang menerima kritikan daripada mendapat pujian. Itu soal motif. Mungkin si penerima pujian tidak ingin menjadi sombong, lupa diri, dan dengan mendapat kritik berarti diingatkan agar terus memperbaiki diri. Jadi yang penting di sini adalah semangat ini, dengan memakai topi pintar pun agar kita terus belajar dan belajar.

Judul Buku: MODEL PEMBELAJARAN TOPI PINTAR

Penulis: Nurhayati, M.Pd.

ISBN: 978-602-5958-10-6  

Tidak ada komentar: